Selasa, 18 Februari 2025

Pengayaan Majas

                   
Jenis - Jenis Majas

1. Majas Perbandingan 

    a. Alegori, contoh kalimat :
- Merawat seorang anak itu ibarat memelihara sebuah pohon. Ketika menyiramnya dengan pupuk yang baik, maka pertumbuhannya juga akan baik sehingga berbuah manis.
- Ibarat alat dapur, perlakukan otak seperti pisau. Semakin sering diasah, ia akan semakin tajam.
- Menjaga nama baik ibaratnya merawat kertas putih, sedikit saja ada titik di sana pasti kentara.

    b. Personifikasi, contoh kalimat : 
- Langit ikut merasakan kemarahannya.
- Ranting-ranting pohon itu bergoyang seolah-olah mereka menari dalam angin.
- Pohon bambu itu seolah berbisik dan berbicara satu sama lain.
- Bunga-bunga mekar menyapa dengan keharuman dan kesegarannya.

    c. Metafora, contoh kalimat : 
- Kembang Desa itu akhirnya menikah dengan sang pujaan hati.
- Tak usah menasihatinya kembali, sebab ia berkepala batu.
- Meski tidak mudah, ia rela membanting tulang agar anaknya bisa sekolah.
- Tanpa ampun, si jago merah itu melahap habis seluruh rumah warga.
- Uang itu dicuri oleh para tikus yang menyamar sebagai penguasa.

    d. Metonimia, contoh kalimat : 
- Tiap pergi ke Makassar, Erdi selalu naik Garuda Indonesia (maskapai penerbangan Garuda Indonesia).
- Akhirnya, Taufik Hidayat memperoleh emas untuk Indonesia (medali emas).
- Ratih suka minum Aqua (air mineral).
- Makanan kesukaan Dita adalah Indomie (mi instan).
- Ayah dan ibu minum Tolak Angin sebelum naik kapal (obat herbal pereda masuk angin).
- Bela menggunakan Acer untuk bekerja (laptop).

    e. Asosiasi, contoh kalimat : 
- Rina bercerita laksana air yang mengalir, sangat lancar dan enak didengar.
- Wajahnya berseri bagaikan   bunga bermekaran.
- Wajahnya bagai pinang dibelah dua.
- Bak mencari kutu dalam ijuk.

    f. Hiperbola, contoh kalimat : 
- Ia terkejut setengah mati begitu melihat mayat perempuan itu.
- Pujian ibu guru membuat diriku melayang-layang di udara.
- Aku menangis sebanyak air terjun Niagara ketika menonton film tersebut.
- Sakit kepala ini seakan-akan dunia ini runtuh di atas pundakku.
- Rinduku kepadanya seperti lautan yang tak pernah kering.

   g. Simile, contoh kalimat : 
- Acara hari ini sangat kacau, seperti hutan terserang angin ribut.
- Kamarmu berantakan sekali, bagai kapal pecah.
- Kakak beradik itu tidak pernah akur, seperti anjing dan kucing.
- Ayahku bekerja dengan keras bagaikan mesin yang tidak berhenti.
- Kita tidak akan pernah besatu, seperti air dengan minyak.

    h. Antonomasia, contoh kalimat : 
- Si Jago Tulis baru saja menerbitkan novel terbarunya.
- Si jangkung itu ternyata sama sekali tidak bisa main basket sama sekali.
- Meraih bola yang tersangkut di pohon tinggi sangatlah mudah bagi si menara itu.
- Si rakus itu tak akan pernah puas, meskipun segunung emas harta yang dimilikinya.

    i. Pras Pra Toto, contoh kalimat :
- Bu Arnida berjualan gorengan dari pagi hingga malam demi membeli sesuap nasi untuk anak-anaknya.
- Kaki-kaki ini sudah sangat lelah setelah berjalan seharian.
- Aku memerlukan tangan-tangan untuk membantu membawa barang-barang ini.
- Kepalaku pusing membayangkan tugas-tugas kantor yang menumpuk.

    j. Totem Pro Toto, contoh kalimat : 
- Indonesia mewakili Asia Tenggara dalam pertandingan bulu tangkis internasional.
- Kelas VII A memiliki prestasi yang gemilang.
- Pertandingan sepak bola akan diadakan antarsekolah setelah ujian nasional.
- Indonesia bertanding melawan Taiwan memperebutkan Uber Cup.
- Indonesia menang melawan Vietnam dalam penyisihan Piala Asia U-23.

    k. Eufimisme, contoh kalimat :
- Lapisan masyarakat dengan ekonomi mengengah ke bawah sulit bertahan hidup selama pandemi. (ekonomi menengah ke bawah = miskin).
- Ratusan mahasiswa diamankan ke kantor polisi secara paksa tanpa bukti jelas. (diamankan = ditangkap).
- Potensi dan kedaulatan pangan di desa yang dipandang sebelah mata hanya memunculkan banyak tuna karya. (tuna karya = pengangguran).
- Peserta upacara mengheningkan cipta mengenang para pahlawan yang telah gugur di medan perang. (gugur = mati).


2. Majas Sindiran 

    a. Iromi, contoh kalimat :
- Makanan di restoran B enak banget hingga aku harus bolak-balik ke kamar mandi.
- Pendek sekali anak itu sampai-sampai aku tidak bisa melihat kerumunan di depan.
- Roni adalah anak yang penurut dan patuh kepada orang tuanya. Hampir saja orang tuanya mengirimkannya ke panti asuhan.
- Dia anak yang sangat rajin. Dia menjadi terbiasa berdiri dan hormat menghadap bendera di tengah lapangan di siang hari.
- Wangi sekali badanmu sampai-sampai lalat tidak segan beterbangan di sekitarmu.
- Sungai itu jernih sekali, saking jernihnya aku bisa melihat tumpukan popok bayi.
- Bagus sekali rapornya, penuh dengan warna merah.

    b. Sarkasme, contoh kalimat :
- Buat apa kamu datang ke sini? Kami sudah tidak membutuhkan orang yang tak bisa apa-apa dan tak berguna sepertimu.
- Kalau bertemu denganmu rasanya aku ingin muntah!.
- Aku tak peduli dengan air matanya, bahkan jika dia menangis darah sekalipun. Aku tak akan tertipu lagi dengan air mata buayanya. 
- Melihat wajahmu saja aku sudah jijik!.
- Dasar anak malas, matahari sudah tinggi tapi kamu masih belum bangun dari tempat tidurmu.

    c. Sinisme, contoh kalimat :
- Bau badan mu sungguh sangat memabukkan.
- Merdu sekali suaramu, sampai memecahkan gendang telingaku.
- Jijik aku mendengar kebiasaanmu yang tidak berubah.
- Tak berkata pun aku sudah bosan mendengar ocehanmu.
- Rasanya ingin kupatahkan tanganmu jika kau masih suka mencuri.
- Kenapa kau seperti paling kelelahan, padahal kerjaanmu hanya makan dan duduk saja.

    d. Satire, contoh kalimat :
- Hei, paru-parumu sekarang terbuat dari batu ya? Sudah sakit begini masih saja kau merokok!
- Aku tidak menyangka pisau ini begitu tajam. Sudah hampir 10 menit aku hanya dapat mengupas satu kentang.
- Warga di sini begitu kompak. Bisa kita lihat mereka bekerja sama dalam menumpuk sampah di parit sampai menyumbat jalan air.
- Jika kamu ingin melihat karya seni anak bangsa, lihatlah gunungan sampah plastik yang ada di sungai itu.
-  Dari tadi tidak ada yang menjawab salamku, apakah telinga kalian hanya berupa pajangan saja?
- Jangan ragukan kemampuan berjanji manis miliknya! Lihatlah berapa banyak korban yang telah dilarikan uangnya.

    e. Innuendi, contoh kalimat :
- Tak perlu takut berlebihan, disuntik itu sakitnya hanya seperti digigit semut kecil. 
- Tidak usah meratapi uangmu yang hilang, yakin pasti akan dapat gantinya yang lebih banyak.
- Pantas saja dia bisa cepat naik pangkat, rupanya memberi sedikit uang pelicin. 
- Masalah sepele saja kamu mengeluh, bagaimana mau jadi orang sukses?. 
- Kamu seperti perempuan saja, takut dengan kecoa. 
- Dia peringkat satu karena sering menyontek. 
- Mimpimu itu hanya bunga tidur, tak usah kau pikirkan. 
- Kamu bisa menangis karena sedih? Bukankah air matamu air mata buaya?. 
- Kamu berlebihan sekali, bajumu hanya kena tumpahan makanan, bukan kotoran manusia. 
- Penakut sekali kamu, padam listrik saja langsung panik. 

3. Majas Penegasan 

    a. Pleonasme, contoh kalimat :
- Gilang memajukan mobilnya ke depan untuk menghindari tubrukan.
- Pengemis itu menadahkan tangannya ke atas kepada semua pejalan kaki.
Darah merah itu mengucur deras dari luka di tangannya.
- Semua penghuni rusun bergegas turun ke bawah untuk menyelamatkan diri dari kebakaran.
- Sedari tadi ia hanya menunduk ke bawah penuh penyesalan.
- Vero melihat pencurian itu dengan mata kepala-nya sendiri.
- Ayah tidak bisa mencegah adik naik ke atas genting.
- Mereka telah mengarungi samudra luas demi mencari rempah-rempah.

    b. Repetisi, contoh kalimat :
- Agung berjanji akan terus berjuang, berjuang, dan terus berjuang, demi kebahagiaan istri dan anak-anaknya.
- Dalam situasi senang maupun susah, sebaiknya kita sebagai seorang hamba harus senantiasa bersyukur, bersyukur, dan bersyukur pada Tuhan. Karena semua ini hanya bersifat sementara.
- Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharapkan.
- Bukan uang, bukan mobil, bukan juga rumah mewah yang aku harapkan dari ayah dan ibu. Aku hanya ingin ayah dan ibu ada di sini. Aku hanya ingin perhatian. Hanya itu, tak lebih.
- Sekarang, saat ini, detik ini juga aku harus mulai berubah menjadi dewasa.
- Cinta adalah misteri. Cinta adalah kesetiaan. Cinta adalah kerinduan. Cinta adalah pengorbanan.
- Bung Karno adalah contoh, Bung Karno adalah panutan, Bung Karno adalah suri teladan bagi kita semua.

    c. Retorika, contoh kalimat :
- Siapa lagi yang akan merawatmu kalau bukan orang tuamu?
- Lihat jam berapa sekarang sampai kamu baru datang?
- Memang siapa orang yang mau terus dibohongi?
- Apa menurutmu garam itu tidak asin?
- Makanan seenak ini kamu tidak suka?
- Masih ada berapa lagi kesalahan yang sudah kamu buat?

    d. Aliterasi, contoh kalimat :
- Hilanglah semua keinginanku saat tahu engkau menemukan tempat hinggap yang lebih nyaman dari hutan yang kusediakan.
- Harapan demi harapan telah pupus karena kenyataan mustahil untuk kembali disatukan.
- Hitung berapa lama penantian yang telah kulakukan hingga detik jam di dinding itu berhenti kehilangan daya cipta.
- Aliran angin yang terus menderu seolah ingin menguji kemantapan hati yang kumiliki.
- Deras rintik hujan menjelma cerita tanpa titik yang mengingatkan aku tentang kasihmu.

    e. Metonimia, contoh kalimat :
-  Ia menelaah Chairil Anwar. (karyanya)
-  Olahragawan itu hanya mendapat perunggu. (medali perunggu)
- Ia terbang bersama Garuda menuju Surabaya. (pesawat)
- Pak Toni berangkat ke kantor dengan Bata. (sepatu)
- Ayah menikmati Kapal Api setiap pagi. (kopi)
- Pak guru menegurnya setelah kepergok mengisap Jarum. (rokok)
- Ia sering kemana-mana mengendarai Supra. (motor).

    f. Simbolik, contoh kalimat :
- Resepsi pernikahan pria berdarah biru tersebut diselenggarakan secara besar-besaran. (darah biru = keturunan bangsawan)
- Perekrut dari perusahaan kosmetik itu telah menandai para kutu loncat. (kutu loncat = sering berpindah pekerjaan)
- Merasa dianakemaskan, pemain sepak bola itu meminta kenaikan harga kontrak. (anak emas = istimewa)
- Wah, jika tugas ditambah, saya angkat tangan.” (angkat tangan = menyerah)
- Tim Maroko merupakan kuda hitam dalam penyelenggaraan Piala Dunia 2022. (kuda hitam = tidak diunggulkan)
- Perkelahian dua artis yang menghebohkan tersebut akhirnya dibawa ke meja hijau. (meja hijau = pengadilan)

    g. Paralelisme contoh kalimat :
- Cinta adalah pengertian, cinta adalah kesetiaan, cinta adalah rela berkorban.
- Hati ini biru, hati ini lagu, hati ini debu.
Berpikir cepat, bertindak tepat, dan berbicara jelas.
- Belajar dari masa lalu, bekerja untuk masa kini, dan merencanakan masa depan.
- Membangun hubungan, mengembangkan potensi, dan mencapai tujuan.
- Aku datang, aku melihat, aku menaklukkan.

    h. Tautologi, contoh kalimat :
- Bertengkar itu tidak baik. Sudah sepatutnya kita sebagai kakak beradik saling rukun dan akur.
- Aku sangat yakin dan percaya bahwa kita akan berhasil menjadi juara di olimpiade matematika nasional.
- Saya menyaksikan dan melihat dengan mata kepala saya sendiri ada penampakan di ruangan ini.
- Ayah bekerja tanpa kenal kata letih dan lelah.
- Mengapa kau tampak cemas dan gelisah?
- Perasaanku hancur lebur seketika setelah mengetahui kebenarannya.

   i. Kias Mus, contoh kalimat :
- Rapat antar warga dihadiri oleh ketua RT, pemuka agama, dan warga.
- Etika jurnalistik mesti dipatuhi oleh seluruh media komunikasi massa, baik itu media online, elektronik, maupun media cetak.
- Persiapan pemilihan umum telah dilaksanakan di ibu kota negara, ibu kota provinsi, kabupaten, kecamatan, hingga desa-desa seluruh Indonesia
Wajib pajak diberlakukan kepada pihak perusahaan, organisasi, dan perorangan.
- Para bupati, para camat, dan para kepala desa menghadiri peresmian gedung serbaguna termegah di provinsi itu.
- Kepala sekolah, guru, dan siswa juga hadir dalam acara peresmian gedung perpustakaan baru itu.
- Di kota dan desa hingga pelosok kampung, semua orang merayakan HUT RI ke 77.

4. Majas Pertengahan 

    a. Litotes, contoh kalimat :
- Kalau boleh saya antar Anda dengan mobil jelek ini.
- Terimalah kado yang tidak berharga ini sebagai tanda terimakasihku.
- Wah, merupakan suatu kehormatan bagi - saya, apabila Anda sudi naik gerobak saya.
- Maklumlah, setiap hari saya harus mencari sesuap nasi.
- Kalau Anda sudi mampir ke rumah saya, saya hanya bisa menyajikan nasi garam untuk makan siang.
- Apa yang kami berikan memang tak berarti buatmu.
- Tolong terima barang ini sebagai hadiah tidak berharga untuk perpisahan kita.
- Perjuangan kami hanya bernilai setitik air dalam samudera luas.
- Tulisan ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu mohon berikan kritik dan saran.

b. Antitesis, contoh kalimat :
- Negara harusnya tidak memikirkan untung rugi dalam menangani pandemi.
- Jilbab tidak menentukan kuat lemahnya iman seseorang.
- Aku bersyukur memiliki sahabat yang selalu menemaniku dalam suka duka kehidupan kampus.
- Suhu tubuh adik panas dingin tidak stabil.
- Bila represi dan kesewenang-wenangan terus dibiarkan, cepat lambat akan muncul pemberontakan.
- Kecantikan perempuan tidak dinilai dari kurus gemuknya badan.
- Berat ringan hukuman tergantung pasal yang dikenakan pada tersangka.
- Jatuh bangun aku mengejarmu, namun dirimu tak mau mengerti.
- Kakak siang malam bekerja demi sesuap nasi.
- Promosi di media sosial mempengaruhi sepi ramainya pengunjung toko.
- Bersikap baik dan jujur memudahkan urusan surga neraka di kemudian hari.
- Basah keringnya pakaian mempengaruhi harga laundri.

    c. Paradoxs, contoh kalimat :
- Orang tua itu buta, namun dia bisa melihat beratnya hidup orang lain.
- Nina selalu merasa sendiri walau sedang berada di tengah keramaian kota besar.
- Hatiku selalu sejuk saat bertemu denganmu, walau cuaca sepanas ini.
- Buat apa wajah cantik, tapi perilakunya buruk sekali.
- Perasaanku jadi hangat saat bersamamu, meski udara sangat dingin hari ini.
- Nina selalu dengan mudah ingat nada tapi lupa lirik.
- Hatinya sangat baik di balik mulutnya yang jahat.
- Nuri membeli sepatu termahal di toko itu, tapi disebutnya itu murah.

    d. Anakronisme, contoh kalimat :
- Para tentara kerajaan Singasari ketika sedang dalam kondisi berperang seringkali mencuri kesempatan untuk menelpon istrinya di rumah. (pada saat itu belum ada telephone).
- Para Pandawa lupa menyalakan GPS ketika tersesat di hutan Wanamarta. (padahal saat itu GPS belum ada).
- Setelah perang Bubat berlalu, Majapahit menjual sebagian alutsista melalui website resminya. (alutsista adalah alat utama sistem senjata dan saat itu website belum ada).

    e. Sinekdoke, contoh kalimat :
- Seluruh kota merayakan kemenangan tim sepak bola.
- Tangan-tangan terampil di balik karya seni ini.
- Kami memiliki empat mata untuk menjaga keamanan.
- Mobil-mobil berhenti di persimpangan jalan.

    f. Oksimoron, contoh kalimat :
- Kegalalan hanyalah kesuksesan yang tertunda.
- Keluarga Naya selalu bersama dalam keadaan suka maupun duka.
- Tidak perlu bersedih atas apa yang sudah terjadi karena kegagalan adalah kesuksesan yang belum terjadi.
- Tidak selamanya cinta akan membuat seseorang bahagia, tetapi juga bisa membuat seseorang menangis.
- Kakek Suryo sudah merasakan pahit dan manisnya kehidupan.
- Ari selalu merasa sendirian walaupun berada di keramaian.
- Suara bisu untuk mengejutkanku.
- Ketika nenek berbicara, terdapat keheningan yang berisik.
- Orang-orang kota menjalani kehidupan yang sibuk namun terasa kosong.
- Laila sebagai penulis mampu menulis dengan kata-kata yang sederhana namun memiliki arti mendalam.

    g. Kontradiksi interminus, contoh kalimat :
- Seluruh saudaranya memiliki profesi sebagai dokter atau perawat. Hanya dia saja yang bekerja sebagai pengacara.
- Perusahaan kami membuka lowongan pekerjaan bagi siapapun termasuk yang baru lulus, kecuali yang sudah menikah.
- Adikku sangat suka semua sayuran hijau, akan tetapi dia tidak suka sawi.
- Promo ini berlaku untuk setiap pembelian produk minuman, kecuali produk minuman impor.
- Meskipun kamu bukan kakaknya, setidaknya kamu sudah memberikan kasih sayang untuknya.
- Hampir setiap hari ayah minum teh, hanya saja hari ini beliau minum kopi.
- Anita memberikan semua buku pelajarannya kepada adikku, hanya buku matematika saja yang masih disimpannya.
- Setiap hari Jumat seluruh karyawan di kantorku diharuskan mengenakan pakaian batik, hanya satpam saja yang memakai seragam.
- Seluruh murid SD Airlangga mengenakan pakaian nasional untuk memperingati hari Kartini, kecuali anak laki-laki wajib mengenakan batik.
- Seluruh karyawan swasta maupun pegawai negeri bisa memperoleh surat keterangan gaji terkecuali pengusaha dan wiraswasta